I LOVE THE WAY U ARE..!!!!!!!!!!
"Aq benci sekolah," kata Judy pahit. "Anak-anak tidak menyukaiku, para guru mengawasiku, dan pekerjaannya begitu berbedadari yang kami lakukan di sekolahku yang lama. Mengapa hidup menjadi begitu sulit?" Dengan lelah ia menjatuhkan diri di kursi malas Ayah. Buku binatang Ben ada disana, dan Judy mulai membuka-buka halamannya. Ayahnya memandangnya dengan diam. Baru saja Ayah mau berkata, Judy menunjukkan sebuah gambar dari buku itu. "Ini kerang," katanya. "Dari situlah kita mendapat mutiara." Judy tersenyum. "Kupikir mutiara begitu cantik," katanya. "Kuharap aku tahu bagaimana membuatnya, seperti kerang membuatnya."
"Tahukah kau bagaimana kerang membuatnya?" tanya Ayah.
"Tentu. Kami mempelajarinya di sekolah," jawab Judy. "Kerang mempunyai kulit yang keras di luar, tetapi mereka lembut dan berdaging di dalam. Kadang-kadang biji pasir atau sesuatu seperti itu masuk ke dalam kulit kerang, dan itu cukup menyakitkan dan tidak nyaman."
" Tepat," kata Ayah, "dan apa yang terjadi sesudahnya?"
"Kemudian kerang itu mengeluarkan semacam cairan menutupi butir pasir itu. Ia terus melakukannya, lapisan demi lapisan, dan cairan itu mengeras. Coba terka apa yang bernilai tinggi dan cantik." Ayah mengamati. "Dan sayang, kita dapat mempunyai hal yang sama terjadi dalam hidup kita."
Judy mengangkat alis. "Aku senang membuat mutiara, yah," katanya tersenyum, "tetapi aku bukan kerang."
Ayah tertawa. "Tidak, kau bukan kerang! Tetapi kalau penderitaan, kesakitan, dan ketidaknyamanan merembes masuk dalam hidupmu, seperti butir pasir yang menganggu, kau tidak dapat selalu mengusir mereka. Bagaimanapun jika kau menerimanya tanpa kepahitan, dan meminta kekuatan dan kebijakan Allah untuk belajar dari mereka, kau dapat menghasilkan mutiara jenis lain."
"Apa maksud Ayah?" tanya Judy ingin tahu. "Mutiara jenis apa yang dapat kubuat?"
"Mutiara kesabaran, daya tahan, kepercayaan, iman dan pengharapan-jauh lebih berharga daripada mutiara kerang itu," jawab Ayah.